Jumat, 04 Maret 2016

Matematika 3



KESEJAJARAN DAN KESEBANGUNAN
( Kesejajaran Sudut yang Berelasi dan Perbandingan Proporsional )
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“ Matematika 3 ”
Dosen Pengampu:
Kurnia Hidayati, M. Pd.
 
Disusun Oleh:
Nuryana Fitrianova (210614153)
PG E
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
FEBRUARI, 2016


KESEJAJARAN SUDUT YANG BERELASI DAN PERBANDINGAN PROPORSIONAL
A.  Kesejajaran
1.     Dua garis sejajar
Dua garis dikatakan sejajar jika kedua garis tersebut tidak memiliki titik persekutuan/titik potong.
Dua garis sejajar dinotasikan dengan “//”.
2.    Dua garis berpotongan
Dua garis dikatakan saling berpotongan, jika kedua garis tersebut memiliki satu titik persekutuan/titik potong.

3.    Dua garis berimpit
Dua garis dikatakan saling berimpit, jika kedua garis tersebut memiliki lebih dari satu titik persekutuan/titik potong.
B.  Sudut yang Berelasi
Sudut yang berelasi adalah sudut-sudut yang terkait satu dengan lainnya bila ada dua garis sejajar dipotong oleh garis ketiga. Macam-macam sudut yang berelasi diantaranya adalah sudut sehadap, sudut berseberangan dalam dan sudut berseberangan luar.
 

Misalnya l dan m dua garis sejajar dan ada garis ketiga t  yang memotong  l dan m. Garis yang memotong l dan m, maka garis t ini disebut garis tranversal dari l dan m. Adanya transversal ini akan membentuk delapan sudut yang berbeda di sekitar kedua titik potong.
Relasi antara sudut di sekitar A dan sudut di sekitar B dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu :  
1.     Sudut sehadap yaitu pasangan-pasangan sudut A1 dan B1, sudut A2 dan B2, sudut A3 dan B3, sudut A4 dan B4.  Sudut-sudut tersebut dinamakan sehadap karena menghadap ke arah yang sama. Apabila dua garis sejajar dipotong oleh sebuah garis, maka sudut-sudut yang sehadap sama besar.
2.    Sudut berseberangan
Sudut berseberangan ada dua jenis, yaitu:
a.    Sudut dalam berseberangan, yaitu pasangan-pasangan sudut A2 dan B4, A3 dan B1
Sudut-sudut tesebut dinamakan sudut dalam berseberangan karena terletak berseberangan terhadap garis transversal dan berada di wilayah dalam garis-garis sejajar.
b.    Sudut luar berseberangan, yaitu pasangan-pasangan sudut A1 dan B3, A4 dan B2.
Sudut-sudut tersebut dinamakan sudut luar berseberangan karena terletak berseberangan terhadap garis transversal dan berada di wilayah luar garis-garis sejajar. Apabila dua garis sejajar dipotong oleh sebuah garis maka sudut-sudut luar berseberangan sama besar.
3.    Sudut sepihak
Sudut sepihak ada dua jenis, yaitu:
a.    Sudut dalam sepihak, yaitu pasangan-pasangan sudut A2 dan B1, A3 dan B4.
Sudut-sudut tersebut dinamakan sudut dalam sepihak karena keduanya sepihak terhadap garis transversal dan berada di wilayah dalam garis-garis sejajar. Apabila dua garis sejajar dipotong oleh sebuah garis maka jumlah sudut-sudut dalam sepihak sama dengan 1800.

b.    Sudut luar sepihak, yaitu pasangan sudut-sudut A1 dan B2 , A4 dan B3.
Sudut-sudut tersebut dinamakan sudut luar sepihak karena keduanya sepihak terhadap garis transversal dan berada di wilayah luar garis-garis sejajar. Apabila dua garis sejajar dipotong oleh sebuah garis maka jumlah sudut-sudut luar sepihak sama dengan 1800.

Contoh :
     
Perhatikan gambar diatas!
a.       Sebutkan pasangan sudut-sudut sehadap!
b.      Jika besar K1 = 120O, Tentukan besar:
1.    L1
2.    K2
3.     L2
             
                                                                
Penyelesaian:
a.       Berdasarkan gambar diatas diperoleh:
K1 sehadap dengan L1
K2 sehadap dengan L2
K3 sehadap dengan L3
K4 sehadap dengan L4
b.      Jika K1 = 120O, maka:
1.     L1        = K1 (sehadap)
     = 1200
2.     K2       = 1800 - K1 (berpelurus)
                        = 1800 -  120o
                        = 600
3.    L2       = K2 (sehadap)
     = 1200


                                              

C.  Perbandingan Proporsional
Tentang kesejajaran, selanjutnya akan di tinjau keadaan bila ada tiga garis sejajar memotong dua transversal. Perhatikan tiga garis l, m dan  n yang dipotong oleh dua transversal s dan t berikut ini.
Garis-garis sejajar akan membagi transversal secara proposional, yaitu akan berlaku
PQ = DE    ;    PQ = DE   ;  QR =  EF
QR    EF         PR     DF       PR     DF
 

Bila PS = 6 cm, SR = 10 cm dan TR = 8 cm, tentukan QR !
Jawab :
Kembangkan gambar berikut menjadi
 

Maka TR = WV dan QT = UW. Karena PR dan UV merupakan transversal dari tiga ruas garis sejajar RV, SW dan PU, berlaku perbandingan proporsional
UW = PS
WV    SR
UW = 6 cm
8 cm   10 cm
10 cm x UW = 8 cm x 6 cm
UW  =  48 cm
                      10 cm
         = 4,8cm
Sehingga, QT = 4,8 cm dan QR  = QT + TR
                                                           = 4,8 cm + 8 cm
                                                           = 12,8 cm
         Jadi, QR = 12,8 cm






PENUTUP
A.  Kesimpulan
·         Hubungan yang mungkin antara dua garis l dan m ada tiga kemungkinan seperti ditampakkan pada gambar berikut ini:
                       
                         

   berpotongan                          tidak berpotongan                     berhimpit
          Sudut yang berelasi adalah sudut-sudut yang terkait satu dengan lainnya bila ada dua garis sejajar dipotong oleh garis ketiga.
Relasi antara sudut di sekitar A dan sudut di sekitar B dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu :  
1.     Sudut sehadap
2.    Sudut berseberangan
a.    Sudut dalam berseberangan
b.    Sudut luar berseberangan
3.    Sudut sepihak
a.    Sudut dalam sepihak
b.    Sudut luar sepihak
Bila ada tiga garis sejajar memotong dua transversal. Perhatikan tiga garis l, m dan n yang dipotong oleh dua transversal s dan t. 
 
Garis-garis sejajar akan membagi transversal secara proposional, yaitu akan berlaku
PQ = DE    ;    PQ = DE   ;  QR =  EF
QR    EF         PR     DF       PR     DF


Daftar Pustaka

Cholik a. Sugijono. 2004. Matematika SMP Kurikukulum. Jakarta: Erlangga.
Dewi Nuharini, dkk. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Kelas VII Semester 1. Jakarta: CV. Karya Utama.
Dris, J. 2006. Matematika untuk SMP dan MTS kelas VIII. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama
LAPIS PGMI Matematika 3. 2009
Rahmat, Muhammad. 2001. Geometri. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar